Jumat, 08 Juli 2011

Sir Isaac Newton- Tuhan di atas Segalanya

Misteri adalah segala sesuatu yang terselubung, masih tertutup, belum jelas, masih menjadi teka-teki, dan belum terbuka rahasianya. Dan misteri alam raya adalah salah satu misteri itu. Misteri alam raya merupakan salah satu misteri yang Allah miliki yang tentunya juga masih tersembunyi, namun kelak Allah mengijinkan misteri itu dapat diungkap oleh manusia. Dan tentunya menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi siapa saja yang dapat menemukan “misteri ilahi” itu nanti. Isaac Newton adalah satu diantara sekian orang yang telah diberikan anugrah oleh Tuhan untuk dapat menemukan “misteri ilahi” tadi. Siapakah Isaac Newton? Berikut sedikit ulasan kisah hidup dan bagaimana perjuangannya dalam menemukan “rahasia Ilahi”

Berjuang Untuk Hidup
Sir Isaac Newton, begitulah nama lengkap dari ilmuwan yang terkenal dengan teorinya tentang gravitasi universal ini. Sejak kecil, pria kelahiran Woolthorpe, Lincolnshire, Inggris di tahun 1642 ini hidupnya sangatlah memprihatinkan. Selain dilahirkan dalam keadaan prematur, Newton juga sekaligus menyandang status yatim, karena dua minggu sebelum ibunya melahirkan, ayahnya telah meninggalkan dia. Itulah yang membuat masa kecil Newton seolah tak

terurus, karena kesibukan ibunya yang harus membagi waktu antara mengasuh anak dan menjadi tulang punggung keluarga.
Meskipun beberapa tahun kemudian, ibunya menikah lagi dengan seorang pendeta dari desa North Witham. Namun kegembiraan keluarga Newton tak berjalan lama. Tatkala usianya menginjak ke 14 tahun, kembali Newton menjadi seorang yatim. Tak adanya penopang ekonomi keluarga sepeninggal ayah tirinya sangatlah berpengaruh, tidak hanya dalam kelangsungan ekonomi keluarganya, tapi juga kelangsungan sekolahnya di King’s College di Grantham. Untung saja pria yang sejak kecil getol membaca dan banyak belajar dari ayah tirinya ini dapat dibebaskan dari keseluruhan biaya sekolah oleh guru-guru dan pengurus King’s Colege.

Menemukan “rahasia ilahi”.
Setamat dari belajar di King’s College, Newton melanjutkan studinya ke Trinity College di Universitas Cambridege. Meskipun niat awalnya melanjutkan sekolah adalah untuk menjadi seorang hamba Tuhan, namun itu semua tak dapat membendung kecintaan dan hobinya pada sains.
Karena ketekunan dan kesetiannya belajar di bidang sains, berbagai hal baru pun berhasil dia temukan. Salah satunya adalah berhasilnya eksperimen Newton tentang cahaya yang tersusun atas berbagai warna pelangi, dengan menggunakan prisma.
Di tahun 1684, Newton kembali berhasil mengembangkan teori gravitasi universalnya yang menggunakan hukum kuadrat terbalik. Sembari mengembangkan tiga hukum gerak dan membuktikan secara matematis, bahwa hukum yang sama bisa diterapkan baik kepada benda angkasa maupun benda bumi, Newton pun berhasil menemukan “rahasia ilahi” dalam penelitiannya. Dalam penulisannya tentang penelitian tersebut, Newton menulis satu pernyataan yang sangat mengesankan “sistem matahari, planet dan komet yang indah hanya berasal dari pemikiran dan kekuasaan suatu hakikat yang cerdas.... hakikat inilah yang menguasai semua hal....Tuhan lebih dari semuanya itu.
Meskipun Newton meninggal tahun 1727, dalam usia 84 tahun. Namun karyanya tetap dikenang hingga kini. Salah satunya adalah kehormatan gelar bangsawan yang diberikan oleh negara kepadanya di tahun 1705. SW
Sumber: Para ilmuwan Mempercayai Ilahi / YKBK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar